Tathbiq Ayat
Penentuan Awal Waktu Salat Asar
Oleh:
Jayusman[1]
Abstrak
Penentuan awal waktu salat Asar bersifat
ijtihadiyah. Ada tiga pendapat dalam penentuan awal waktu Asar ini; Kelompok
pertama menyatakan bahwa awal waktu Asar terkait dengan fenomena bayang-bayang
suatu benda sama panjang dengan benda itu ditambah dengan bayang-bayang pada
waktu Zuhur. Kelompok kedua menyatakan fenomena bayang-bayang suatu benda dua
kali panjang benda ditambah dengan bayang-bayang pada waktu Zuhur. Kelompok
ketiga menyatakan waktu Asar itu adalah
pertengahan antara salat Zuhur dan salat Magrib. Selanjutnya dalam makalah ini
akan dilihat juga dalil yang menjadi landasan pendapat-pendapat tersebut
Kata Kunci: Awal Watu Salat Asar,
Bayang- Bayang Benda
Pendahuluan
Secara
Syar’i, salat yang diwajibkan (salat maktubah) itu mempunyai waktu-waktu
yang telah ditentukan (sehingga didefinisikan sebagai ibadah muwaqqat). Al-Qur’an menguraikan
waktu-waktu salat tersebut walaupun belum secara terperinci. Penjelasannya yang
terperinci diterangkan dalam hadis Nabi. Berdasarkan dalil-dalil tersebut, para
ulama memberikan batasan-batasan waktu salat. Ada sebagian yang mengasumsikan
bahwa cara menentukan waktu salat dengan menggunakan cara melihat langsung pada
tanda-tanda alam sebagaimana secara tekstual dalam hadis-hadis Nabi, seperti
menggunakan alat bantu tongkat istiwa’ atau miqyas atau hemispherium. Inilah metode atau cara yang digunakan oleh
madzhab rukyah dalam persoalan penentuan waktu-waktu salat. [2]
Sedangkan
yang lain mempunyai pemahaman kontekstual, sesuai dengan maksud dari nash-nash
tersebut, di mana awal dan akhir waktu salat ditentukan berdasarkan posisi
matahari dilihat dari suatu tempat di bumi, sehingga metode atau cara yang
dipakai adalah hisab, pada hakikatnya waktu salat adalah menghitung kapan
matahari akan menempati posisi-posisi seperti tersebut dalam nash-nash tentang
waktu salat itu. [3]
Dalam
penentuan awal waktu salat Asar, terdapat perbedaan pendapat di kalangan para
ulama. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut nash-nash yang menjadi dalil
para ulama penentuan awal salat Asar. Apakah terdapat pertentangan nash-nash
tersebut ataukah dapat dikompromikan.
Penentuan
Awal Waktu Salat
Dalam penentuan jadwal salat,
data astronomi terpenting adalah posisi matahari dalam koordinat horizon,
terutama ketinggian atau jarak zenit. Fenomena yang dicari kaitannya dengan
posisi matahari adalah fajar (morning twilight), terbit, melintasi
meridian, terbenam, dan senja (evening twilight). Dalam hal ini
astronomi berperan menafsirkan fenomena yang disebutkan dalam dalil agama
(al-Qur'an dan hadis Nabi) menjadi posisi matahari. Sebenarnya penafsiran itu
belum seragam, tetapi karena masyarakat telah sepakat menerima data astronomi
sebagai acuan, kriterianya relatif mudah disatukan. [4]
1.
Di dalam
hadis disebutkan bahwa waktu Subuh adalah sejak terbit fajar shadiq (sebenarnya)
sampai terbitnya matahari. Di dalam al-Qur’an secara tak langsung
disebutkan sejak meredupnya bintang-bintang.
Artinya: Dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam
hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar) (Q.S
Thur/ 52: 49).
Maka secara astronomi fajar shadiq
difahami sebagai awal astronomical twilight (fajar astronomi), mulai
munculnya cahaya di ufuk timur menjelang terbit matahari pada saat matahari
berada pada kira-kira 18 derajat di bawah horizon (jarak zenit z = 108o).
Saaduddin Djambek mengambil pendapat bahwa fajar shadiq bila z = 110o,
yang juga digunakan oleh Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama RI. Fajar shadiq
itu disebabkan oleh hamburan cahaya matahari di atmosfer atas. Ini berbeda
dengan apa yang disebut fajar kidzib (semu)--dalam istilah astronomi
disebut cahaya zodiak -- yang disebabkan oleh hamburan cahaya matahari oleh
debu-debu antar planet.[5]
2.
Waktu Zuhur adalah sejak
matahari meninggalkan meridian, biasanya diambil sekitar 2 menit setelah tengah
hari. Untuk keperluan praktis, waktu tengah hari cukup diambil waktu tengah
antara matahari terbit dan terbenam.[6]
Berdasarkan firman Allah:
Artinya:
Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula salat) Subuh[7].
Sesungguhnya salat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat) (QS al-Israa/17: 78)
3.
Dalam penentuan waktu Asar,
tidak ada kesepakatan karena fenomena yang dijadikan dasar pun tidak jelas.
Dasar yang disebutkan di dalam hadis, Nabi saw diajak salat Asar oleh malaikat
Jibril ketika panjang bayangan sama dengan tinggi benda sebenarnya dan pada
keesokan harinya Nabi diajak pada saat panjang bayangan dua kali tinggi benda
sebenarnya. Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama RI menggunakan rumusan:
panjang bayangan waktu Asar = bayangan waktu Zuhur + tinggi bendanya; tan (za)
= tan (zd) + 1. Saya berpendapat bahwa makna hadis itu dapat difahami sebagai
waktu pertengahan antara Zuhur dan Magrib, tanpa perlu memperhitungkan jarak
zenit matahari. Hal ini diperkuat dengan ungkapan 'salat pertengahan' dalam
Q.S.al-Baqarah/ 2: 238 yang ditafsirkan oleh banyak mufasir sebagai salat Asar.
Kalau pendapat ini yang digunakan, waktu salat Asar akan lebih cepat sekitar 10
menit dari jadwal salat yang dibuat Departemen Agama. Adapun akhir waktu Asar
dengan masuknya waktu Magrib.[8]
Allah berfirman:
Artinya: Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan
bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam(nya) QS. Qaf/50: 39
4.
Waktu Magrib berarti saat
terbenamnya matahari. Matahari terbit atau berbenam didefinisikan secara
astronomi bila jarak zenith z = 90°50' (the Astronomical almanac) atau z = 91o
bila memasukkan koreksi kerendahan ufuk akibat ketinggian pengamat 30 meter
dari permukaan tanah. Untuk penentuan waktu salat Magrib, saat matahari
terbenam biasanya ditambah 2 menit karena ada larangan melakukan salat tepat
saat matahari terbit, terbenam, atau kulminasi atas.[9] Landasan
pensyari’atan salat Magrib, antara lain firman Allah:
Artinya: Dan dirikanlah
sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian
permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu
menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi
orang-orang yang ingat (Q.S Hud/11: 114)
5.
Waktu Isya ditandai dengan
mulai memudarnya cahaya merah di ufuk barat, yaitu tanda masuknya gelap malam
(al-Qur'an al-Israa/17:78). Dalam astronomi itu dikenal sebagai akhir senja
astronomi (astronomical twilight) bila jarak zenit matahari z = 108o).[10]
Dari paparan awal waktu salat di atas, terlihat adanya perbedaan di
kalangan para ahli Falak tentang kriteria yang menjadi patokan awal waktu Asar.
Awal Waktu Salat Asar
Dalam penentuan waktu Asar,
di kalangan ulama ahli Falak tidak sepakat. Hal ini karena terdapat beberapa
nash yang berbeda dalam penentukan fenomena yang dijadikan dasar patokan
masuknya waktu asar tersebut. Dalam hadis, Nabi saw diajak salat Asar oleh malaikat
Jibril ketika panjang bayangan sama dengan tinggi benda sebenarnya dan pada
keesokan harinya Nabi diajak pada saat panjang bayangan dua kali tinggi benda
sebenarnya.
عن جابر بن عبد الله
أن النبي صلى الله عليه وسلم جاءه جبريل عليه السلام فقال له: [ قم فصله, فصل الظهر حين زالت الشمس, ثم جاءه العصر
فقال: قم فصله, فصل العصر حين صار ظل كل شيئ مثله, ثم جاءه المغرب فقال قم فصله
فصلى المغرب حين وجبت الشمس, ثم جاءه العشاء فقال: قم فصله, فصلى العشاء حين غاب الشفق,
ثم جاءه الفجر فقال: قم فصله, فصلى الفجر حين برق الفجر, أو قال: سطع الفجر, ثم جاءه
من الغد للظهر فقال: قم فصله, فصلى الظهر حين صار ظل كل شيئ مثله, ثم جاءه العصر فقال:
قم فصله, فصلى العصر حين صار ظل كل شيئ مثليه, ثم جاءه المغرب وقتا واحدا لم
يزل عنه, ثم جاءه العشاء حين ذهب نصف الليل, أو قال: ثلث الليل فصلى العشاء,
ثم جاءه حين أصفر جدا, فقال: قم فصله, فصلى الفجر, ثم قال: ما بين هذين الوقتين وقت ] (رواه أحمد والنسائى والترمذي بنحوه. وقال البخارى:
هو أصح شيئ فى المواقيت).[11]
Artinya: Hadis
berasal dari Jabir ibn Abdullah bahwa sesungguhnya Nabi saw didatangi oleh
Jibril, ia berkata kepada Nabi,” Dirikanlah salat, maka nabi mendirikan salat
Zuhur ketika tergelincir matahari. Lalu datang waktu Asar, maka Jibril
berkata,” Dirikanlah salat Asar, maka Rasulpun salat ketika
panjang bayangan suatu benda satu kali panjang benda. Setelah masuk waktu
Magrib Jibrilpun berkata, “Dirikanlah salat Magrib, maka Rasulpun
salat ketika
terbenam matahari.” Ketika masuk waktu Isya, jibril berkata,” Dirikanlah salat Isya, maka
Rasulpun salat ketika
telah hilang syafak. Saat masuk waktu Subuh, Jibril berkata,” Dirikanlah salat Subuh, maka
Rasulpun salat ketika
terbit fajar, dikatakan munculnya fajar. Kemudian di hari berikutnya pada waktu
Zuhur. Maka Jibril berkata kepada Nabi,”
Dirikanlah salat, maka nabi mendirikan salat Zuhur ketika panjang
bayangan suatu benda satu kali panjang benda. Lalu
datang waktu Asar, maka Jibril berkata,” Dirikanlah salat Asar, maka Rasulpun salat ketika
panjang bayangan suatu benda dua kali
panjang benda. Setelah masuk waktu Magrib Jibrilpun berkata, “Dirikanlah salat Magrib, maka
Rasulpun salat pada
waktu yang bersamaan (dengan waktu Asar tadi). Ketika masuk waktu Isya, jibril
berkata,” Dirikanlah
salat Isya, maka
Rasulpun salat ketika
di pertengahan malam, dikatakan pada sepertiga malam lalu rasul salat Isya.
Saat langit telah sangat kuning (saat terbit matahari), Jibril berkata,” Dirikanlah salat Subuh, maka
Rasulpun salat.
Terdapat redaksi lain yang menyatakan saat masuk waktu Subuh, Jibril berkata,”
Dirikanlah salat Subuh, maka
Rasulpun salat. Lalu
Jibril berkata,” di antara dua waktu ini (sepertiga malam dan terbit matahari)
terdapat waktu salat (Subuh). Hadis diriwayatkan oleh Ahmad, Nasai, dan Tirmizi
dengan redaksi yang sama. Bukhari berkata,” hadis ini adalah hadis yang paling
shahih dalam pembahasan waktu-waktu salat.
Berikut ini kita lihat pendapat berbagai mazhab
tentang awal waktu Asar. Menurut jumhur, waktu Asar
bermula ketika panjang suatu benda sama dengan tinggi benda sebenarnya (hiyna
shara zhillu kulli syai'in
mitslah). Namun menurut Hanafiyah, waktu Asar bermula ketika
panjang suatu benda dua kali dari panjang sebenarnya (hiyna shara
zhillu kulli syai'in mitslayh).[12]
Perbedaan ini disebabkan adanya dua redaksi hadits Nabi saw. Di mana satu
ketika Nabis saw. diajak salat Asar oleh Jibril as. ketika panjang suatu benda
satu kali panjang benda sebenarnya, dikali yang kedua Nabi saw. diajak salat
Asar oleh Jibril as. ketika panjang suatu benda dua kali dari panjang
sebenarnya (HR. Nasa'i, Ahmad dan Turmudzi).[13]
Tentang akhir waktu Asar,
menurut Malikiyah terdapat dua pendapat: [1.] Ketika panjang suatu benda dua
kali dari panjang sebenarnya, pendapat ini juga didukung oleh sebagian
Syafi'iyah [2.] Selama matahari belum menguning, pendapat ini didukung juga
oleh Hanabilah.[14]
Sementara itu Zhahiriyah memandang akhir Asar sebelum terbenam matahari
seukuran salat satu raka'at, pendapat ini juga dianut oleh jumhur.[15]
Pendapat lain tentang waktu Asar adalah waktu salat pertengahan antara
Zuhur dan Magrib. Di dalam al-Qur'an disebutkan dalam surat al-Baqarah/2: 238
(#qÝàÏÿ»ym n?tã ÏNºuqn=¢Á9$# Ío4qn=¢Á9$#ur 4sÜóâqø9$# (#qãBqè%ur ¬! tûüÏFÏY»s% ÇËÌÑÈ
Artinya: Peliharalah
semua salat(mu), dan (peliharalah) salat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam
salatmu) dengan khusyu'.
Oleh sebagian ulama ayat ini ditafsirkan
sebagai salat Asar yang merupakan waktu pertengahan antara Zuhur dan Magrib.[16] Jika pendapat ini
digunakan, waktu Asar akan lebih cepat dari jadwal salat yang digunakan selama
ini.
Perbedaan Kriteria Dan Jadwal
Waktu Salat Yang Dihasilkan
Dari uraian sebelumnya
diketahui, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang awal waktu
Asar. Terdapat tiga pendapat tentang penentuan awal waktu Asar, sebagai
berikut:
1. Kelompok
pertama menyatakan bahwa awal waktu Asar terkait dengan fenomena bayang-bayang
suatu benda sama panjang dengan benda itu ditambah dengan bayang-bayang pada
waktu Zuhur.
2. Kelompok
kedua menyatakan bahwa awal waktu Asar terkait dengan fenomena bayang-bayang suatu
benda dua kali panjang benda ditambah dengan bayang-bayang pada waktu Zuhur.
3. Kelompok
ketiga menyatakan bahwa salat Asar adalah salat pertengahan. Waktu Asar itu adalah pertengahan antara salat
Zuhur dan salat Magrib.
Berikut ini kita akan coba melihat
jadwal salat Asar yang dihasilkan berdasarkan perbedaan kriteria yang dijadikan
patokan. Dan kemudian melakukan analisis dari jadwal yang dihasilkan tersebut.
Karena penentuan awal waktu salat terkait fenomena perdaran semu matahari.
Untuk itu sebaiknya kita akan melihat jadwal yang dihasilkan saat matahari
berada di Khatulistiwa pada bulan Maret, Utara Khatulistiwa pada bulan Juni
(saat musim panas bagi daerah bagian Utara Bumi sebaliknya merupakan musim
dingin bagi daerah bagian Selataan), dan Selatan Khatulistiwa pada bulan
Desember(saat musim panas bagi daerah bagian Utara Bumi sebaliknya merupakan
musim panas bagi daerah bagian selatan Bumi) .
Pada kesempatan kali ini akan
dilihat jadwal pada bulan Maret, bulan Juni dan bulan desember. Kota yang akan
kita hitung jadwal salatnya adalah Jakarta Bujur 106° 45’ BT dan Lintang 6° 08’
LS. Akan dilihat penentuan awal salat Asar untuk daerah Jakarta dan akan
dianalisis lebih lanjut perubahan jadwal yang dihasilkan. Perhitungan jadwal
salat ini menggunakan program Mawaaqit 2001 karya Khafid.
1. Kelompok
pertama menyatakan bahwa awal waktu Asar terkait dengan fenomena bayang-bayang
suatu benda sama panjang dengan benda itu ditambah dengan bayang-bayang pada
waktu Zuhur
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Maret 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:42
05:58 12:07 15:11
18:14 19:24
02 04:42
05:58 12:07 15:10
18:13 19:23
03 04:42
05:58 12:07 15:09
18:13 19:23
04 04:42
05:58 12:06 15:08
18:13 19:22
05 04:42
05:58 12:06 15:07
18:12 19:22
06 04:42
05:58 12:06 15:08
18:12 19:21
07 04:42
05:58 12:06 15:08
18:11 19:21
08 04:42
05:58 12:05 15:09
18:11 19:20
09 04:42
05:58 12:05 15:09
18:11 19:20
10 04:42
05:58 12:05 15:09
18:10 19:19
11 04:42
05:58 12:05 15:10
18:10 19:19
12 04:42
05:58 12:04 15:10
18:09 19:18
13 04:42
05:57 12:04 15:10
18:09 19:18
14 04:42
05:57 12:04 15:11
18:08 19:17
15 04:42
05:57 12:04 15:11
18:08 19:17
16 04:42
05:57 12:03 15:11
18:07 19:17
17 04:42
05:57 12:03 15:12
18:07 19:16
18 04:42
05:57 12:03 15:12
18:06 19:16
19 04:42
05:57 12:02 15:12
18:06 19:15
20 04:41
05:57 12:02 15:12
18:05 19:15
21 04:41
05:56 12:02 15:12
18:05 19:14
22 04:41
05:56 12:01 15:13
18:05 19:14
23 04:41
05:56 12:01 15:13
18:04 19:13
24 04:41
05:56 12:01 15:13
18:04 19:13
25 04:41
05:56 12:01 15:13
18:03 19:12
26 04:41
05:56 12:00 15:13
18:03 19:12
27 04:40
05:56 12:00 15:13
18:02 19:11
28 04:40
05:55 12:00 15:13
18:02 19:11
29 04:40
05:55 11:59 15:14
18:01 19:10
30 04:40
05:55 11:59 15:14
18:01 19:10
31 04:40
05:55 11:59 15:14
18:00 19:09
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Juni 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:36
05:57 11:53 15:15
17:47 19:01
02 04:37
05:57 11:53 15:15
17:47 19:01
03 04:37
05:58 11:53 15:15
17:47 19:01
04 04:37
05:58 11:53 15:15
17:47 19:01
05 04:37
05:58 11:54 15:16
17:47 19:01
06 04:37
05:58 11:54 15:16
17:47 19:02
07 04:37
05:59 11:54 15:16
17:47 19:02
08 04:38
05:59 11:54 15:16
17:47 19:02
09 04:38
05:59 11:54 15:16
17:48 19:02
10 04:38
05:59 11:54 15:17
17:48 19:02
11 04:38
06:00 11:55 15:17
17:48 19:03
12 04:38
06:00 11:55 15:17
17:48 19:03
13 04:38
06:00 11:55 15:17
17:48 19:03
14 04:39
06:00 11:55 15:17
17:48 19:03
15 04:39
06:00 11:55 15:17
17:49 19:03
16 04:39
06:01 11:56 15:18
17:49 19:04
17 04:39
06:01 11:56 15:18
17:49 19:04
18 04:39
06:01 11:56 15:18
17:49 19:04
19 04:40
06:01 11:56 15:18
17:49 19:04
20 04:40
06:02 11:57 15:19
17:50 19:04
21 04:40
06:02 11:57 15:19
17:50 19:05
22 04:40
06:02 11:57 15:19
17:50 19:05
23 04:40
06:02 11:57 15:19
17:50 19:05
24 04:41
06:02 11:57 15:19
17:50 19:05
25 04:41
06:03 11:58 15:20
17:51 19:06
26 04:41
06:03 11:58 15:20
17:51 19:06
27 04:41
06:03 11:58 15:20
17:51 19:06
28 04:42
06:03 11:58 15:20
17:51 19:06
29 04:42
06:03 11:58 15:20
17:51 19:06
30 04:42
06:03 11:59 15:21
17:52 19:06
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Desember 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:06
05:28 11:44 15:09
17:57 19:12
02 04:06
05:28 11:44 15:10
17:57 19:13
03 04:06
05:29 11:44 15:10
17:58 19:13
04 04:07
05:29 11:45 15:11
17:58 19:14
05 04:07
05:29 11:45 15:11
17:59 19:15
06 04:07
05:30 11:46 15:12
17:59 19:15
07 04:07
05:30 11:46 15:12
18:00 19:16
08 04:08
05:30 11:46 15:13
18:00 19:16
09 04:08
05:31 11:47 15:14
18:01 19:17
10 04:08
05:31 11:47 15:14
18:01 19:17
11 04:09
05:32 11:48 15:15
18:02 19:18
12 04:09
05:32 11:48 15:15
18:02 19:18
13 04:09
05:33 11:49 15:16
18:03 19:19
14 04:10
05:33 11:49 15:16
18:03 19:20
15 04:10
05:33 11:50 15:17
18:04 19:20
16 04:11
05:34 11:50 15:17
18:04 19:21
17 04:11
05:34 11:51 15:18
18:05 19:21
18 04:12
05:35 11:51 15:18
18:06 19:22
19 04:12
05:35 11:52 15:19
18:06 19:22
20 04:13
05:36 11:52 15:19
18:07 19:23
21 04:13
05:36 11:53 15:20
18:07 19:23
22 04:14
05:37 11:53 15:21
18:08 19:24
23 04:14
05:37 11:54 15:21
18:08 19:24
24 04:15
05:38 11:54 15:22
18:09 19:25
25 04:15
05:38 11:55 15:22
18:09 19:25
26 04:16
05:39 11:55 15:23
18:10 19:26
27 04:16
05:40 11:56 15:23
18:10 19:26
28 04:17
05:40 11:56 15:23
18:11 19:27
29 04:17
05:41 11:57 15:24
18:11 19:27
30 04:18
05:41 11:57 15:24
18:12 19:28
31 04:19
05:42 11:58 15:25
18:12 19:28
---------------------------------------------------
2. Kelompok kedua menyatakan bahwa awal waktu
Asar terkait dengan fenomena bayang-bayang suatu benda dua kali panjang benda
ditambah dengan bayang-bayang pada waktu Zuhur.
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Maret 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:42
05:58 12:07 16:24
18:14 19:24
02 04:42
05:58 12:07 16:23
18:13 19:23
03 04:42
05:58 12:07 16:23
18:13 19:23
04 04:42
05:58 12:06 16:22
18:13 19:22
05 04:42
05:58 12:06 16:22
18:12 19:22
06 04:42
05:58 12:06 16:22
18:12 19:21
07 04:42
05:58 12:06 16:22
18:11 19:21
08 04:42
05:58 12:05 16:21
18:11 19:20
09 04:42
05:58 12:05 16:21
18:11 19:20
10 04:42
05:58 12:05 16:21
18:10 19:19
11 04:42
05:58 12:05 16:21
18:10 19:19
12 04:42
05:58 12:04 16:21
18:09 19:18
13 04:42
05:57 12:04 16:21
18:09 19:18
14 04:42
05:57 12:04 16:21
18:08 19:17
15 04:42
05:57 12:04 16:21
18:08 19:17
16 04:42
05:57 12:03 16:21
18:07 19:17
17 04:42
05:57 12:03 16:20
18:07 19:16
18 04:42
05:57 12:03 16:20
18:06 19:16
19 04:42
05:57 12:02 16:20
18:06 19:15
20 04:41
05:57 12:02 16:20
18:05 19:15
21 04:41
05:56 12:02 16:20
18:05 19:14
22 04:41
05:56 12:01 16:19
18:05 19:14
23 04:41
05:56 12:01 16:19
18:04 19:13
24 04:41
05:56 12:01 16:19
18:04 19:13
25 04:41
05:56 12:01 16:19
18:03 19:12
26 04:41
05:56 12:00 16:19
18:03 19:12
27 04:40
05:56 12:00 16:18
18:02 19:11
28 04:40
05:55 12:00 16:18
18:02 19:11
29 04:40
05:55 11:59 16:18
18:01 19:10
30 04:40
05:55 11:59 16:18
18:01 19:10
31 04:40
05:55 11:59 16:17
18:00 19:09
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Juni 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:36
05:57 11:53 16:08
17:47 19:01
02 04:37
05:57 11:53 16:08
17:47 19:01
03 04:37
05:58 11:53 16:08
17:47 19:01
04 04:37
05:58 11:53 16:08
17:47 19:01
05 04:37
05:58 11:54 16:08
17:47 19:01
06 04:37
05:58 11:54 16:09
17:47 19:02
07 04:37
05:59 11:54 16:09
17:47 19:02
08 04:38
05:59 11:54 16:09
17:47 19:02
09 04:38
05:59 11:54 16:09
17:48 19:02
10 04:38 05:59
11:54 16:09 17:48
19:02
11 04:38
06:00 11:55 16:09
17:48 19:03
12 04:38
06:00 11:55 16:09
17:48 19:03
13 04:38
06:00 11:55 16:10
17:48 19:03
14 04:39
06:00 11:55 16:10
17:48 19:03
15 04:39
06:00 11:55 16:10
17:49 19:03
16 04:39
06:01 11:56 16:10
17:49 19:04
17 04:39
06:01 11:56 16:10
17:49 19:04
18 04:39
06:01 11:56 16:11
17:49 19:04
19 04:40
06:01 11:56 16:11
17:49 19:04
20 04:40
06:02 11:57 16:11
17:50 19:04
21 04:40
06:02 11:57 16:11
17:50 19:05
22 04:40
06:02 11:57 16:11
17:50 19:05
23 04:40
06:02 11:57 16:12
17:50 19:05
24 04:41
06:02 11:57 16:12
17:50 19:05
25 04:41
06:03 11:58 16:12
17:51 19:06
26 04:41
06:03 11:58 16:12
17:51 19:06
27 04:41
06:03 11:58 16:12
17:51 19:06
28 04:42
06:03 11:58 16:13
17:51 19:06
29 04:42
06:03 11:58 16:13
17:51 19:06
30 04:42
06:03 11:59 16:13
17:52 19:06
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Desember 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:06
05:28 11:44 16:11
17:57 19:12
02 04:06
05:28 11:44 16:12
17:57 19:13
03 04:06
05:29 11:44 16:12
17:58 19:13
04 04:07
05:29 11:45 16:13
17:58 19:14
05 04:07
05:29 11:45 16:13
17:59 19:15
06 04:07
05:30 11:46 16:14
17:59 19:15
07 04:07
05:30 11:46 16:14
18:00 19:16
08 04:08
05:30 11:46 16:15
18:00 19:16
09 04:08
05:31 11:47 16:15
18:01 19:17
10 04:08
05:31 11:47 16:16
18:01 19:17
11 04:09
05:32 11:48 16:16
18:02 19:18
12 04:09
05:32 11:48 16:17
18:02 19:18
13 04:09
05:33 11:49 16:17
18:03 19:19
14 04:10
05:33 11:49 16:18
18:03 19:20
15 04:10
05:33 11:50 16:18
18:04 19:20
16 04:11
05:34 11:50 16:19
18:04 19:21
17 04:11
05:34 11:51 16:19
18:05 19:21
18 04:12
05:35 11:51 16:20
18:06 19:22
19 04:12
05:35 11:52 16:20
18:06 19:22
20 04:13
05:36 11:52 16:21
18:07 19:23
21 04:13
05:36 11:53 16:21
18:07 19:23
22 04:14
05:37 11:53 16:22
18:08 19:24
23 04:14
05:37 11:54 16:22
18:08 19:24
24 04:15
05:38 11:54 16:23
18:09 19:25
25 04:15
05:38 11:55 16:23
18:09 19:25
26 04:16
05:39 11:55 16:24
18:10 19:26
27 04:16
05:40 11:56 16:24
18:10 19:26
28 04:17
05:40 11:56 16:25
18:11 19:27
29 04:17
05:41 11:57 16:25
18:11 19:27
30 04:18
05:41 11:57 16:26
18:12 19:28
31 04:19
05:42 11:58 16:26
18:12 19:28
---------------------------------------------------
3. Kelompok
ketiga menyatakan bahwa salat Asar adalah salat pertengahan. Waktu Asar itu adalah pertengahan antara salat
Zuhur dan salat Magrib.
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Maret 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:42 05:58
12:07 15:11 18:14
19:24
02 04:42
05:58 12:07 15:10
18:13 19:23
03 04:42
05:58 12:07 15:10
18:13 19:23
04 04:42
05:58 12:06 15:10
18:13 19:22
05 04:42
05:58 12:06 15:09
18:12 19:22
06 04:42
05:58 12:06 15:09
18:12 19:21
07 04:42
05:58 12:06 15:09
18:11 19:21
08 04:42
05:58 12:05 15:08
18:11 19:20
09 04:42
05:58 12:05 15:08
18:11 19:20
10 04:42
05:58 12:05 15:08
18:10 19:19
11 04:42
05:58 12:05 15:08
18:10 19:19
12 04:42
05:58 12:04 15:07
18:09 19:18
13 04:42
05:57 12:04 15:07
18:09 19:18
14 04:42
05:57 12:04 15:06
18:08 19:17
15 04:42
05:57 12:04 15:06
18:08 19:17
16 04:42
05:57 12:03 15:05
18:07 19:17
17 04:42
05:57 12:03 15:05
18:07 19:16
18 04:42
05:57 12:03 15:05
18:06 19:16
19 04:42
05:57 12:02 15:04
18:06 19:15
20 04:41
05:57 12:02 15:04
18:05 19:15
21 04:41
05:56 12:02 15:04 18:05
19:14
22 04:41
05:56 12:01 15:03
18:05 19:14
23 04:41
05:56 12:01 15:03
18:04 19:13
24 04:41
05:56 12:01 15:03
18:04 19:13
25 04:41
05:56 12:01 15:02
18:03 19:12
26 04:41
05:56 12:00 15:02
18:03 19:12
27 04:40
05:56 12:00 15:01
18:02 19:11
28 04:40
05:55 12:00 15:01
18:02 19:11
29 04:40
05:55 11:59 15:00
18:01 19:10
30 04:40
05:55 11:59 15:00
18:01 19:10
31 04:40
05:55 11:59 15:00
18:00 19:09
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Juni 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:36
05:57 11:53 14:50
17:47 19:01
02 04:37
05:57 11:53 14:50
17:47 19:01
03 04:37
05:58 11:53 14:50
17:47 19:01
04 04:37
05:58 11:53 14:50
17:47 19:01
05 04:37
05:58 11:54 14:51
17:47 19:01
06 04:37
05:58 11:54 14:51
17:47 19:02
07 04:37
05:59 11:54 14:51
17:47 19:02
08 04:38
05:59 11:54 14:51
17:47 19:02
09 04:38
05:59 11:54 14:51
17:48 19:02
10 04:38 05:59
11:54 14:51 17:48
19:02
11 04:38
06:00 11:55 14:52
17:48 19:03
12 04:38
06:00 11:55 14:52
17:48 19:03
13 04:38
06:00 11:55 14:52
17:48 19:03
14 04:39
06:00 11:55 14:52
17:48 19:03
15 04:39
06:00 11:55 14:52
17:49 19:03
16 04:39
06:01 11:56 14:53
17:49 19:04
17 04:39
06:01 11:56 14:53
17:49 19:04
18 04:39
06:01 11:56 14:53
17:49 19:04
19 04:40
06:01 11:56 14:53
17:49 19:04
20 04:40
06:02 11:57 14:54
17:50 19:04
21 04:40
06:02 11:57 14:54
17:50 19:05
22 04:40
06:02 11:57 14:54
17:50 19:05
23 04:40
06:02 11:57 14:54
17:50 19:05
24 04:41
06:02 11:57 14:54
17:50 19:05
25 04:41
06:03 11:58 14:55
17:51 19:06
26 04:41
06:03 11:58 14:55
17:51 19:06
27 04:41
06:03 11:58 14:55
17:51 19:06
28 04:42
06:03 11:58 14:55
17:51 19:06
29 04:42
06:03 11:58 14:55
17:51 19:06
30 04:42
06:03 11:59 14:56
17:52 19:06
---------------------------------------------------
Waktu
Salat di Jakarta (106.45T,6.08S) : Desember 2010
---------------------------------------------------
Tanggal Subh
Syuruq Zuhr Asar
Magrib Isya
---------------------------------------------------
01 04:06
05:28 11:44 14:51
17:57 19:12
02 04:06
05:28 11:44 14:51
17:57 19:13
03 04:06
05:29 11:44 14:51
17:58 19:13
04 04:07
05:29 11:45 14:52
17:58 19:14
05 04:07
05:29 11:45 14:52
17:59 19:15
06 04:07
05:30 11:46 14:53
17:59 19:15
07 04:07
05:30 11:46 14:53
18:00 19:16
08 04:08
05:30 11:46 14:53
18:00 19:16
09 04:08
05:31 11:47 14:54
18:01 19:17
10 04:08
05:31 11:47 14:54
18:01 19:17
11 04:09
05:32 11:48 14:55
18:02 19:18
12 04:09
05:32 11:48 14:55
18:02 19:18
13 04:09
05:33 11:49 14:56
18:03 19:19
14 04:10
05:33 11:49 14:56
18:03 19:20
15 04:10
05:33 11:50 14:57
18:04 19:20
16 04:11
05:34 11:50 14:57
18:04 19:21
17 04:11
05:34 11:51 14:58
18:05 19:21
18 04:12
05:35 11:51 14:59
18:06 19:22
19 04:12
05:35 11:52 14:59
18:06 19:22
20 04:13
05:36 11:52 15:00
18:07 19:23
21 04:13
05:36 11:53 15:00
18:07 19:23
22 04:14
05:37 11:53 15:01
18:08 19:24
23 04:14
05:37 11:54 15:01
18:08 19:24
24 04:15
05:38 11:54 15:02
18:09 19:25
25 04:15
05:38 11:55 15:02
18:09 19:25
26 04:16
05:39 11:55 15:03
18:10 19:26
27 04:16
05:40 11:56 15:03
18:10 19:26
28 04:17
05:40 11:56 15:04
18:11 19:27
29 04:17
05:41 11:57 15:04
18:11 19:27
30 04:18
05:41 11:57 15:05
18:12 19:28
31 04:19
05:42 11:58 15:05
18:12 19:28
---------------------------------------------------
Catatan Akhir Awal Waktu Salat Asar
Dari
jadwal-jadwal salat Asar yang saling berbeda yang berawal dari perbedaan
criteria dalam penentuannya terdapat beberapa catatan:
1. Jika
kita lihat jadwal-jadwal tersebut menggunakan jadwal salat yang berlaku di
Indonesia (sesuai dengan kelompok pertama di atas). Jadwal salat yang
dihasilkan oleh kelompok pertama lebih cepat antara 20-25 menit dari kelompok
ketiga. Dan Jadwal salat yang dihasilkan oleh kelompok pertama lebih lambat
antara 50-60 menit dari kelompok kedua.
2. Walaupun
dari dalil itu dapat disimpulkan bahwa awal waktu Asar adalah sejak bayangan
sama dengan tinggi benda sebenarnya (pendapat Jumhur Ulama) ataupun pendapat
yang menyatakan sejak bayangan dua kali panjang benda, ini menimbulkan beberapa
penafsiran karena fenomena seperti itu tidak bisa digeneralilasi berdasarkan
fakta berikut:
a. Pada
musim panas saat matahari berada di Utara; bagi daerah yang berada di bagian
Utara Bumi cenderung memiliki bayangan yang pendek.
b. Pada
musim dingin saat atahari berada di Selatan; bagi daerah yang berada di bagian
Utara Bumi cenderung memiliki bayangan yang panjang. Bayangan matahari pada
saat waktu Asar pada musim panas bisa dicapai pada waktu Zuhur, bahkan mungkin
tidak pernah terjadi karena bayangan selalu lebih panjang daripada bendanya. Ada
yang berpendapat tanda masuk waktu Asar bila bayang-bayang tongkat panjangnya
sama dengan panjang bayangan waktu tengah hari ditambah satu kali panjang
tongkat sebenarnya dan pendapat lain menyatakan harus ditambah dua kali panjang
tongkat sebenarnya [17].
Pendapat yang memperhitungkan panjang bayangan pada waktu Zuhur atau mengambil
dasar tambahannya dua kali panjang tongkat (di beberapa negara Eropa) dimaksudkan
untuk mengatasi masalah panjang bayangan pada musim dingin.
3. Perlu
kiranya kesepakatan untuk mengambil patokan awal waktu Asar. Ini penting agar
tidak memunculkan perbedaan yang bisa menimbulkan friksi di tengah-tengah
masyarakat.
4. Untuk
awal waktu Asar di Indonesia, kita dapat berpedoman pada kriteria dari badan Hisab Rukyat Kementrian Agama yang
mengadopsi pemikiran Sa’adoeddin Djambek, yakni saat panjang bayang-bayang
suatu benda sama panjang dengan benda itu sendiri ditambah dengan bayang-bayang
saat awal salat Zuhur.
Kesimpulan
Demikanlah tathbiq
dari nash-nash yang menjadi dalil penentuan awal waktu Asar. Permasalahan ini
termasuk kawasan ijtihadiyah (multi interpretasi) di kalangan para ulama.
Dengan memahami perbedaan pendapat yang
terjadi, membuat kita bersikap tasamuh terhadap perbedaan yang ada
sekaligus dapat mengambil atau berpegang pada pendapat yang dianggap paling
kuat landasannya dan yang mendatangkan kemaslahatan bagi umat.
Daftar Pustaka
Ahmad SS, Syawariq al-Anwar, Kudus: TBS, T.th
Azhari, Susiknan, Ilmu Falak Teori dan Praktek, Yogyakarta:
Lazuari, Cet.ke-1, 2001
_________, Hisab dan Rukyat Wacana untuk Membangun
Kebersamaan di tengah Perbedaan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-1,
2007
________, Ensiklopedi Hisab Rukyat,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet.ke-2, 2008
Bisri, Cik Hasan, Model Penelitian Fiqh Jilid I: Paradigma
pEnelitian Fiqh dan Fiqh Penelitian, Jakarta: Prenada Media, 2003
________, Penuntun
Penyusunan Rencana Penelitian dan Penulisan Skripsi Bidang Ilmu Agama Islam,
Jakarta: Logos, 1998, cet.ke-1
_______, Pilar-pilar Penelitian Hukum
Islam dan Pranata Sosial, Jakarta:Rajawali Pers, 2004, cet.ke-1
Depag RI, Ditjen Binbaga
Islam, Laporan Keputusan Musyawarah Hisab Rukyat, Jakarta: Depag RI,
1990
Depag RI, Al-Qur’an dan
Terjemahannya, Bandung: Gema Risalah Press, 1992
________,Pedoman
Penghitungan Awal Bulan Qamariyah, Jakarta: Depag RI, 1994/1995
________, Pedoman
Penentuan Arah Kiblat, Jakarta: Depag RI, 1994/1995
________, Pedoman
Penentuan Jadwal Waktu Salat Sepanjang Masa, Jakarta: Depag RI, 1994/1995
Djambek,
Sa’adoeddin, Salat dan Puasa di Daerah Kutub, Jakarta: Bulan Bintang,
1974
________, Pedoman Waktu Salat Sepanjang Masa, Jakarta: Bulan Bintang, 1974
Ibn
Rusyd, Bidâyah al-Mujtahid wa Nihâyah al-Muqtashid, Juz I, Beirut: Dâr
al-Fikr, T.Th.
Izzuddin, Ahmad, Ilmu Falak Praktis (Metode Hisab Rukyat
Praktis dan Solusi Permasalahannya), Semarang: Komala Grafika, 2006
Hambali,
Slamet, Proses Menentukan Awal-Awal Waktu Salat,
makalah dipresentasikan pada tanggal 5 Oktober 2009, di PPS IAIN Walisongo
Semarang
Hidayat,
Bambang, Perjalanan Mengenai Astronomi, Cet. I, Bandung: ITB, 1995.
Jaziri, al-, Abdurrahman, Kitâb
al-Fiqh ‘alâ Madzâhib al-Arba’ah, Cet. IV, Beirut: Dâr al-Fikr, T.Th.
Karim MS, Abdul, Mengenal Ilmu Falak, Semarang: Intra
Pustaka Utama, Cet.ke-1, 2006
Khafid, Mawaaqit 2001
Khazin, Muhyiddin, Ilmu Falak dalam Teori dan Praktek,
Yogyakarta: Buana Pustaka, Cet.ke-3, 2008
________, 99 Tanya Jawab Masalah Hisab
& Rukyat,
Yogyakarta: Ramadan Press
Murtadho, Moh, Ilmu Falak Praktis, Malang: UIN Malang
Press, 2008, cet.ke1
M. Muslih, Penetapan Lintang dan Bujur Kab Dati II
Batang (Tahkik di Pusat Kota Dan Pengaruhnya Terhadap Arah Kiblat, Waktu Salat,
dan Ihtiyat), Pekalongan: STAIN Pekalongan, 1997
Rachim, Abdur, Ilmu Falak, Yogyakarta: Liberty, Cet.ke-1,
1983
Ibnu
Rusyd, Bidayahal-Mujtahid, T.Tp: Dar al-Fikr, T.th
Sabiq, al-Sayyid, Fiqh
al-Sunnah, Cet. IV, Beirut: Dâr al-Fikr, 1403H./1983 M.
Shiddieqy, ash-, Hasbi, Pedoman
Puasa, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1954.
Syaukani, asy-, Muhammad bin Ali, Nayl al-Awthar, j. I, Editor: Muhammad Muhammad Tamir, Dar Ibnul Haitsam-Kairo, tt
T.Djamaluddin, Posisi Matahari Dan Penentuan Jadwal Salat, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses 15 November 2009
Waktu Salat, http://www.alhusiniyah.com diakses 15 November 2009
Zuhaili, az, Wahbah, tt, al-Fiqh al-Islami
wa Adillatuh, Jilid I, Dimsyiq: Dar al-Fikr
[1] Jayusman, Dosen Fakultas Ushuluddin
IAIN Raden Intan Lampung, http: //jayusmanfalak.blogspot.com
dan email: jay_falak@yahoo.co.id
[2] Waktu Salat, http://www.alhusiniyah.com
diakses 15 November 2009
[4] T Djamaluddin, Posisi Matahari Dan Penentuan Jadwal Salat, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses 15 November 2009
[6] Ibid
[7] Ayat
ini menerangkan waktu-waktu salat yang lima. tergelincir matahari untuk waktu
salat Zuhur dan Asar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya.
[8] T Djamaluddin, Posisi Matahari Dan Penentuan Jadwal Salat, http://t-djamaluddin.spaces.live.com diakses 15 November 2009
[9] Ibid
[10] Ibid
[11]
Muhammad bin Ali asy-Syaukani,
Nayl al-Awthar, j. I,
Editor: Muhammad Muhammad Tamir, Dar Ibnul Haitsam-Kairo, tt., h. 345
[12] Ibnu
Rusyd, Bidayahal-Mujtahid, T.Tp:
Dar al-Fikr, T.th, h. 119
[13]
Muhammad bin Ali as Syaukani,
Nayl al-Awthar…., h. 345
[14] Lih. Ibnu Rusyd, Bidayahal-Mujtahid…...,
h 122
[15] Ibid.
Muhammad bin Ali as Syaukani, Nayl al-Awthar….., h 351
[16]
Terdapat beragam penafsiran dikalangan ulama tafsir terhadap ayat di atas. Di antaranya ada
yang menyebutkan 'salat pertengahan' itu sebagai salat Subuh, ada pula yang
menafsirkan Zuhur,
ada juga yang mengatakan Subuh
dan Asar, dll.
[17] Pendapat tanda masuk waktu Asar bila
bayang-bayang tongkat panjangnya dua kali panjang tongkat sebenarnya
diperpegangi oleh Abu Hanifah. Wahbahaz-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa
Adillatuh, Jilid I, Dimsyiq: Dar al-Fikr: t.th, h. 666. Kedua pendapat yang
berpendapat tanda masuk waktu Asar bila bayang-bayang tongkat panjangnya sama
dengan panjang bayangan waktu tengah hari ditambah satu kali panjang tongkat
sebenarnya dan pendapat lain menyatakan harus ditambah dua kali panjang tongkat
sebenarnya ini diakomudir oleh Saadoeddin Djambek, Pedoman Waktu Salat
Sepanjang Masa, Jakarta: Bulan Bintang, 1974, h. 9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar